Sabtu, 15 Oktober 2011

Sosok

Dulu, selagi ia masih gagah
setiap pagi kusaksikan ia bersiap-siap
dengan baju safarinya yang menempel pas di badannya
Tubuhnya tegap dengan garis wajah tegas
Namun ada bias kelembutan di matanya

Sebagai pendidik,
Ia mempunyai tutur kata yang lugas dan wibawa
mempunyai pribadi yang sabar, penyayang, santun, dan jujur
satu yang terpenting dalam hidupnya:
Ia selalu belajar ikhlas dalam memaknai hidup

sebagai kepala keluarga,
Ia seorang yang bertanggung jawab, pekerja keras,
dan seorang pemimpin yang sangat bijaksana bagi keluarga.

Kini tubuhnya mulai terbungkuk
Rambutnya mulai memutih
Tapi garis ketegasan tak luntur dari wajahnya
Aku amat menyayanginya
Dialah Ayahku tercinta....


(Kudedikasikan puisi ini untuk ayahku yang luar biasa)


BSD, Oktober 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar