Alam hanya mengenal bahasa diam. Dalam diam, yang tersedia hanya perjalanan ke dalam. untuk kemudian, membuka pintu kedamaian,(Gede Prama:2004). Di dalam kedamaian itulah selalu datang inspirasi...
Senin, 18 April 2011
Waktu Luang
hmmh,, daripada pulang, mendingan aku manfaatin dulu hotspot kampus buat internetan. Lumayan juga kan bisa download2 apa gituuu...hehe..
TEH HITAM TURUNKAN KOLESTEROL
Siapa yang tidak tau Teh hitam, yang tak asing dijumpai dalam masyarakat Indonesia, sebab menjadi minuman yang sehari-hari kita konsumsi. Indonesia dikenal sebagai produsen teh hitam terbesar Kelima didunia .
Produksi teh dunia sebenarnya didominasi oleh teh hitam , sebanyak 78 persen, Produksi teh hijau 20 persen, sedangkan teh oolong hanya dua persen saja.
Untuk pengolahan teh hijau tanpa fermentasi, sedangkan teh hitam menjalani fermentasi penuh. Teh hijau baik untuk kesehatan karena mengandung katekin, teh hitam sebenarnya lebih komplet karena selain antioksidan dalam katekin, juga mengandung theaflavin.
Meskipun katekinnya tidak sebanyak teh hijau, Proses pembuatan teh hitam menjadikan antioksidan katekin berubah menjadi theaflavin. Theaflavin inilah yang menjadikan teh hitam berwarna kemerahan dan berasa segar ketika diminum.
Kandungan theaflavin yang menjadikan teh hitam unggul. Theaflavin memiliki laju penangkapan radikal bebas lebih tinggi dari Epigallo Catechin Gallate yang ditemukan dalam teh hijau. Selain itu, theaflavin meningkatkan antioksidan alami dalam tubuh. Theaflavin memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat dibandingkan dengan vitamin E dan C.
Konsumsi dua cangkir teh hitam amat bagus melindungi kesehatan jantung. Pasalnya, dua cangkir sehari bisa membantu mengurangi penumpukan kolesterol sebanyak 40 persen. Efek pengurangan kolesterol bisa mencapai 70 persen jika kita mengonsumsi delapan cangkir teh hitam dalam sehari.
Teh hitam berjasa menghindarkan pembuluh darah dari penumpukan kolesterol karena kandungan antioksidan di dalamnya yang menghambat oksidasi kolesterol jahat. Bila LDL teroksidasi, penyumbatan pembuluh darah mudah terjadi.
Sekarang orang minum air putih karena menganggap air putih lebih sehat. Kalau minum air putih, Anda hanya dapat air. Kalau minum teh hitam, Anda dapat air, katekin, dan theaflavin.
Teh boleh diminum sebanyak orang mengonsumsi air putih. Orang bisa minum air putih sebanyak delapan gelas sehari atau setara dua liter. Teh juga boleh diminum sebanyak itu.
Namun, tetap ada batasan tertentu dalam minum teh. Wanita hamil disarankan untuk tidak minum teh kental banyak-banyak karena sifat teh yang mengikat zat gizi tertentu. Teh dikenal mengikat zat besi, sehingga rentan menyebabbkan ibu hamil terkena anemia.
Minum teh adalah bagian dari gaya hidup sehat. “Seperti halnya orang jepang yang hidup sehat secara holistic. Mereka setiap hari minum teh.
Penambahan gula pada minuman teh menuru, tidak akan merusak kandungan gizinya.”Satu sendok teh gula setara dengan 60 kalori. Kadang kita tak cukup hanya satu sendok, malah ada yang menambahkan tiga sendok sekaligus. Ini memang bukan masalah untuk orang yang langsing, tetapi buat orang yang kelebihan berat badan, bakal jadi persoalan serius.
Mutu gizi teh, selain dari kualitas dan harga daun teh itu sendiri, juga lebih dipengaruhi oleh cara penyeduhan. Masukkan teh kedalam air panas kemudian diaduk-aduk untuk mempercepat perserapan katekin.
Terbaik memang mengonsumsi teh yang diseduh dan langsung diminum. Boleh juga minum teh dalam kemasan, tetapi harus diperhatikan proses penyimpanannya. Sebaiknya teh tidak terpapar sinar matahari.
Sumber : http://adriyan-infokesehatan.blogspot.com/2008/04/teh-hitam-turunkan-kolesterol.html
Angin Duduk = Sindrom Jantung Koroner Akut
Banyak diantara kita yang sudah mengenal istilah ini, tapi banyak juga yang belum tahu jenis penyakit apakah angin duduk ini.
Angin Duduk sama dengan Sindrom Jantung Koroner Akut Hanya dalam 15 menit sampai 30 menit, orang yang terserang angin duduk bisa meninggal. Padahal, penderita, sebelumnya terlihat sehat-sehat saja.
Dunia kedokteran selama dua tahun terakhir berhasil mengidentifikasi istilah baru penyakit jantung yang akrab disebut angin duduk. Ternyata, penyakit ini tak sekedar masuk angin berat, tetapi identik dengan sindrom serangan jantung koroner akut (SSJKA). Teridentifikasinya istilah ini, menurut Guru Besar Bidang Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Prof DR dr Teguh Santoso.SpPD, di Jakarta, pekan lalu. Menandai sebuah koreksi besar terhadap mitos yang berkembang di masyarakat selama ini. Bahwa masuk angin hebat itu adalah penyakit yang berbahaya, bahkan bisa menimbulkan kematian hanya dalam waktu 15 hingga 30 menit sejak serangan pertama. Jadi kata Teguh lagi, jika Anda tiba-tiba merasa nyeri dada, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik apapun termasuk berhubungan seks.
Segeralah pergi ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan gawat darurat jantung. Ingat. Tidak boleh lebih dari 15 menit setelah serangan nyeri pertama.
Sindrom serangan jantung koroner akut merupakan penemuan terbaru akhir abad ini pada bidang penyakit jantung. Anehnya, gejala penyakit ini banyak disikapi masyarakat dengan tindakan yang salah. Misalnya, penderita dikerok, diberi minuman air panas, atau diberi ramu-ramuan untuk mengeluarkan angin. Padahal, penderita bisa meninggal mendadak tanpa ada tanda-tanda sakit
Gejalanya:
Muncul keluhan nyeri ditengah dada, seperti :
- Ditekan
- Diremas-remas, menjalar ke leher, lengan kiri dan kanan, serta ulu hati.
- Rasa terbakar dengan sesak napas dan keringat dingin.
Keluhan nyeri ini bisa merambat ke kedua rahang gigi kanan atau kiri, bahu, serta punggung. Lebih spesifik, ada juga yang disertai kembung pada ulu hati seperti masuk angin atau maag.
Sumber masalah sesungguhnya terletak pada penyempitan pembuluh darah jantung (vasokonstriksi) . Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal:
- Pertama, adanya timbunan-lemak (aterosklerosis) dalam pembuluh darah akibat konsumsi
kolesterol tinggi.
- Kedua, sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah (trombus);
- Ketiga, Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh.darah akibat kejang yang terus menerus.
- Keempat, infeksi pada pembuluh darah.
Penyempitan itu, lanjutnya lagi, mengakibatkan berkurangnya oksigen yang masuk ke dalam jantung. Ketidak-seimbangan pasokan dengan kebutuhan oksigen pada tubuh mengakibatkan nyeri dada yang dalam istilah
medisnya disebut angina.
Namun kata Teguh, hendaknya dibedakan antara keluhan nyeri pada sindrom serangan jantung koroner akut (SSJKA) dengan serangan jantung koroner (SJK) (infark miokard). Pada SJK, angina terjadi akibat sumbatan total pembuluh darah jantung karena aktivitas fisik yang berlebihan. Sementara pada SSJKA angina terjadi akibat sumbatan tidak total yang dirasakan saat istirahat. SSJKA ini memang mendadak. Bukan karena capek, masuk angin, atau penyakit-penyakit lainnya. Biasanya penderita akan meninggal paling lama lima belas menit setelah keluhan rasa nyeri pertama kali dirasakan. kata Teguh.
Masyarakat diminta waspada terhadap keluhan angina ini. Soalnya penderita sebelum terserang akan tampak sehat-sehat. Solusi satu-satunya hanyalah melonggarkan sumbatan yang terjadi, yaitu dengan memberikan obat anti platelet (sel pembeku darah) dan anti koagulan. Atau, obat untuk mengantisipasi ketidak-seimbangan supplai oksigen dan kebutuhan oksigen. Misalnya nitat, betabloker, dan kalsium antagonis. Di tempat terpisah. Ahli jantung RS Jantung Harapan Kita dr. Santoso Karo-Karo MPH:, SpJp mengungkapkan kondisi rumah sakit di Indonesia
tidak terlalu bisa diharapkan untuk pengobatan SSJKA. Rumah sakit terkesan lambat menangani pasien. Untuk itu ia menyarankan agar penderita yang sudah tahu bahwa dirinya memiliki gangguan jantung sebaiknya membawa tablet antiplatelet ke manapun ia pergi.
Obat antiplatelet yang paling murah dan gampang di cari adalah aspirin. Obat ini selain bermanfaat sebagai pertolongan pertama mengatasi nyeri dan melonggarkan kembali pembuluh darah yang tersumbat oleh thrombosit atau platelet (sel pembeku darah).
semoga bermanfaat.
sumber : http://adriyan-infokesehatan.blogspot.com/2008/04/angin-duduk-sindrom-jantung-koroner.html
Kamis, 14 April 2011
Angin Duduk Jangan Dipijat
Semua orang pasti pernah mendengar istilah masuk angin. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud? Sementara tiap orang punya persepsi sendiri, kalangan medis, dokter dan perawat, pun tidak dapat menjelaskannya.
Kalangan sekolahan jarang menggunakan istilah masuk angin. Mungkin karena logikanya tidak bisa menerima fenomena angin "masuk" ke tubuh. Mereka biasanya menggunakan istilah lain, yaitu tidak enak badan. Padahal, kalangan bawah menggunakan istilah yang sma untuk menggambarkan berbagai fenomena yang tergolong tidak enak badan, seperti perut kembung, pegal linu, batuk, pilek, pusing, sakit kepala, demam, meriang, dan lain sebagainya. Akibatnya, segala ketidakjelasan itu menjadi peluang empuk produsen obat dan jamu antimasuk angin.
Yang tidak menyukai pahitnya jamu akan memilih kerokan atau pijat. Dengan kedua cara itu banyak orang masuk angin merasa lebih baik. Itu wajar saja. Dengan dipijat, otot menjadi lemas dan pembuluh darah halus di dalamnya melebar sehingga lebih banyak oksigen dan nutrisi tersedia untuk jaringan otot. Toksin yang menyebabkan pegal pun dapat segera dibawa aliran darah untuk dibuang atau dinetralkan.
Dengan kerokan, pembuluh halus (kapiler) di permukaan kulit bahkan pecah dan terlihat sebagai jejak merah di tempat yang dikerok. Para pemijat selalu mengatakan, tanda merah itu merupakan bukti bahwa Anda masuk angin. Padahal, orang sehat pun bila dikerok akan meninggalkan jejak merah yang sama. Hanya saja tidak pernah ada orang sehat yang dikerok, bukan?
Yang perlu diwaspadai adalah rasa masuk angin yang disertai keringat berbutir-butir besar. Atau, rasa masuk angin yang disertai nyeri, rasa tertekan, atau rasa berat di dada yang biasa disebut sebagai angin duduk. Ini mungkin merupakan gejala awal serangan jantung berat. Di kalangan medis, fenomena ini acap disebut flulike syndrome.
Yang diperlukan orang yang mengalami kejadian demikian adalah pemberian oksigen dan obat khusus, bukan dipijat dan dikerok. Jadi, si pasien harus segera dibawa ke rumah sakit, paling baik dalam keadaan berbaring. Kejadian orang yang meninggal ketika dipijat, menunjukkan betapa penanganan yang salah dapat berakibat fatal.
Umumnya, semua gejala masuk angin merupakan gejala flu (selesma, common cold) yang terjadi karena infeksi berbagai jenis virus.Virus ini menghasilkan toksin (zat racun) yang menyebabkan berbagai gangguan fungsi sistem pencernaan, saluran napas, sistem otot rangka, dan peredaran darah. Ada pula virus yang kehadirannya membuat tubuh ktia meradang, di antaranya berupa demam dan nyeri, juga warna kemerahan di mukosa yang menggambarkan melebarnya pembuluh kapiler di bawahnya. Di saluran napas, reaksi ini dapat berupa pilek dan hidung tumpat.
Toksin yang dihasilkan virus dapat menggangu saluran cerna sehingga menimbulkan gejala mual, muntah, diare, dan mulas. Atau, bisa pula mengganggu fungsi usus sehingga perencanaan tidak sempurna dan dihasilkan banyak gas. Gejala demikian belakangan sering disebut sebagai flu perut. Toksin virus lain mungkin menimbulkan nyeri otot dan tulang, maka beredarlah lagi istilah baru, flu tulang.
Tidak ada obat yang dapat membunuh virus ini. Antibiotik pun tidak. Untungnya virus tidak pernah bertahan hidup lama sehingga serangan flu biasanya hanya berlangsung sekitar 5 - 7 hari. Yang dibutuhkan penderita adalah istirahat dan minum cukup serta gizi yang baik untuk menghadapi demam tinggi yang mengurang banyak energi dan cairan tubuh.
Gejala masuk angin juga dapat merupakan gejala awal infeksi virus yang lebih serius, seperti virus hepatitis atau virus demam berdarah. Demam berdarah biasanya akut (mendadak) disertai lesu hebat dan gejala lainnya. Sementara, hepatitis mungkin akan hilang sendiri atau berlanjut menjadi lebih nyata, tergantung pada daya tahan tubuh seseorang. Untuk kedua penyakit ini tentu kita memerlukan bantuan dokter.
(Sumber: Intisari)
http://intisari-online.com/home/read/377/angin-duduk-jangan-dipijat
Seminar Proposal Skripsi
Selasa, 05 April 2011
Tentang Kitaro
Kitaro adalah seorang instrumentalis yang mengusung warna-warna tradisional Jepang. Musiknya selalu bercerita tentang sesuatu, dominannya tentang alam dan cinta. Kekagumannya akan alam dan kehidupan, membuat setiap alunan yang ada dalam cerita-cerita instrumentalnya yang banyak melukiskan aroma mistik tradisional Jepang selalu menarik untuk diapresiasi.
Fantasi yang terhadirkan dari proyeksi musik Kitaro membuatnya diakui dunia. Tercatat dalam diskogrfi albumnya, beberapa garapannya masuk ke dalam nominasi grammy award sebagai musik pengiring terbaik. Diantaranya adalah theme song untuk film Heaven and Earth karya Oliver Stone yang dikerjakan Kitaro dalam album berjudul sama, AlbumMandala, dan Lagu The Field dalam album The Light of SpiritPuncaknya adalah ketika albumnya di tahun 1999 Thinking of You memenangi Grammy.
Tak jarang kita temui karya-karya Kitaro dijadikan backsound atau musik pengiring bagi kegiatan yang memerlukan kondisi rileks dan kedalaman sisi hati manusia seperti yoga, senam, atau penyuluhan motivasi. Orang-orang yang merindukan kedamaian dan perasaan tenang, yang sejenak ingin melepaskan diri dari penatnya hari-hari pasti akan merasakan sebuah sensasi lain ketika mendengarkan karya-karya Kitaro.
Sering pula ditemui video visualisasi pendukung berupa rangkaian gambar-gambar untuk lagu-lagu Kitaro. Ini menjadikan pesan dari tema lagu menjadi lebih kuat dan mendalam.
Karenanya bagi saya, yang menyukai melodi-melodi damai sekaligus seorang pengagum keindahan alam, mendengarkan lagu Kitaro terkadang menginspirasi untuk menghidupan sisi melankolik saya.
Sebagai anak petani yang dibesarkan dalam Shinto, Kitaro adalah representasi dari orang Asia klasik; menghayati dan menghargai alam, mencintai dan mengidentitaskan diri dalam balutan tradisional, dan memiliki jiwa seni yang kental. Walaupun tanpa lirik, kekuatan penceritaan yang ditampilkan lagu-lagunya memiliki sensasinya sendiri. Bagi para pendengarnya, khususnya para penggemarnya karyanya, komposisi yang dihadirkan oleh Kitaro memiliki kedalaman serta energi yang merasuk perasaan.
Sumber : http://aqolbuddin.multiply.com/journal/item/91/Tentang_Kitaro