ni eve jg dpt dr milis yahoo, buat yg mo diet nih
1. Hindari pemikiran semua atau tidak sama sekali. Berpuasa bukanlah cara terbaik untuk menurunkan berat badan. Makanlah secukupnya dan atur asupan kalori secara bijaksana
2. Hindari memakan cemilan dari toples, anda akan tidak sadar berapa banyak yang telah masuk ke dalam mulut Anda. Taruhlah didalam piring atau cukup ambil segenggam.
3. Jika Anda termasuk orang yang menyukai roti, pilihlah yang wholegrain.
4. Hindari makanan yang mengandung lemak lebih dari 10 persen. Baca label informasi nutrisi di dalam kardus makanan.
5. Catatlah makanan yang telah Anda santap selama 2 minggu. Percayalah Anda akan terkejut!
6. Mentega memiliki kandungan lemak jenuh. Hindari atau ganti dengan yang rendah lemak.
7. Bawalah botol air minum kemanapun Anda pergi. Dengan begitu Anda tidak akan terdehidrasi dan juga lebih sedikit kemungkinan untuk memilih minuman yang bersoda ataupun terlalu banyak gula.
8. Cobalah detoxification, untuk mengeluarkan racun dalam tubuh Anda
9. Snack baik bagi Anda untuk mencegah makan siang atau malam yang berlebihan.
10. Carilah teman atau partner untuk berdiet bersama. Cara ini akan membuat Anda berdua bisa saling memotivasi.
11. Minumlah banyak air mineral.
12. Sayuran rendah di kalori akan tetapi jangan dimasak terlalu lama karena kandungan gizi dapat berubah.
13. Jika Anda terbiasa makan besar pada akhir pekan, usahakan snack yang rendah lemak dan kalori
14. Selalu pilihlah porsi terkecil dari menu restoran yang ada
15. Belilah sebuah juicer dan mulailah buat kreasi jus Anda sendiri. Jangan lupa untuk mencoba jus sayuran. Kaya vitamin dan lebih sedikit fruktosa.
16. Jangan berpikir bahwa salad selalu aman dikonsumsi. Mereka biasanya juga dikombinasikan dengan mayonnaise dan keju.
17. Sikatlah gigi Anda jika keinginan ngemil muncul. Rasa akanan menjadi buruk setelah Anda menyikat gigi.
18. Ingin menyantap coklat? Pilihlah low fat coklat!
19. Pilihlah makanan yang direbus, berkuah, di tim, atau dibakar sebelum Anda memilih yang digoreng.
20. Pilihlah seledri sebagai teman diet yang setia mulai sekarang.
21. Gunakanlah sumpit untuk memperlambat makan Anda.
22. Hindari mengemil disaat Anda bosan, gantikanlah dengan hal-hal yang ingin Anda lakukan tapi tidak sempat!
23. Jangan berpikir bahwa Anda akan mulai berdiet setelah melalui masa stress. Percayalah masa ini akan selalu ada! Sebaliknya persiapkan diri Anda untuk menghadapi masa-masa ini dan tetap fokus kepada diet Anda.
24. Jam 3 adalah waktu snack favorit. Pilihan terbaik untuk meningkatkan energi meliputi pisang, kacang, dan low fat yoghurt.
25. Cobalah untuk lebih memilih kualitas daripada kuantitas. Tambahkan cabai atau rempah-rempah pedas untuk meningkatkan metabolisme tubuh Anda.
26. Tambahkan es kedalam minuman Anda. Karena tubuh Anda membutuhkan energi untuk menyesuaikan minuman tersebut dengan suhu tubuh. Yang pada akhirnya akan membakar lemak Anda!
27. Siapkan semua makanan Anda sendiri daripada makanan siap saji. Akan lebih mudah bagi Anda untuk mengontrol asupan gula dan kalori yang dipakai.
28. Untuk mengalahkan rasa lapar ketika memasak, mulailah dengan menyantap sepiring besar salad!
29. Ketika membaca artikel tentang diet yang cocok dengan Anda. Gunting dan tempelkanlah dikulkas Anda!
30. Dapatkan tidur yang cukup! Kelelahan berkepanjangan akan menyebabkan Anda meraih makanan yang tinggi kalori.
31. Susu kedelai merupakan alternatif yang lebih baik untuk mengkonsumsi susu rendah lemak!
32. Kurangi garam Anda!
33. Taruhlah foto di kulkas untuk memotivasi Anda!
34. Go Green! Pilihlah sayuran hijau ataupun teh hijau yang akan memberi kontribusi pada kesehatan Anda!
35. Pilihlah yang diet jika Anda terpaksa minum soda.
36. Untuk pembakaran lemak secara maksimal maka Anda diharuskan untuk mengkonsumi kacang-kacangan!
37. Sangat mudah untuk membuat temu janji di restoran ataupun kafe, Akan tetapi pilihlah tempat yang tidak akan membuat Anda harus makan! Seperti olahraga ataupun kerajinan tangan!
38. Pilihlah tangga daripada lift ataupun eskalator.
39. Hitung budget Anda untuk makanan ataupun snack. Anda bisa mengalokasikan dana tersebut untuk keperluan lain.
40. Pisang adalah makanan terbaik sebelum Anda memulai berolahraga. Pisang dipenuhi dengan potassium yang akan membantu dengan otot dan kadar air dalam tubuh Anda.
41. Jangan lakukan hal lain ketika Anda sedang makan. Jika Anda makan sambil membaca ataupun sambil menonton, Anda akan segera mengasosiasikan kedua kegiatan ini. Anda akan segera makan begitu TV dinyalakan.
42. Pastikan Anda mendapatkan cukup matahari. Vitamin D akan membantu Anda mendapatkan lebih banyak kalsium yang akan lebih mempercepat proses metabolisme.
43. Cobalah Herbal Tea secara bergiliran dan pilihlah favorit Anda. Percayalah ini investasi terbaik untuk kesehatan Anda.
44. Gigitlah makanan Anda secara perlahan-lahan!
45. Potonglah buah-buahan yang Anda suka dalam potongan kecil untuk menggantikan snack yang tidak sehat.
46. Carilah tahu kebiasaan Anda yang merusak program diet. Jika Anda suka mengemil roti menuju gym, gantilah rute Anda!
47. Minumlah segelas air dengan perasan jeruk lemon untuk membantu meningkatkan metabolisme Anda!
Selamat berdiet !!
Sumber :http://www.indoforum.org/showthread.php?t=2077
Alam hanya mengenal bahasa diam. Dalam diam, yang tersedia hanya perjalanan ke dalam. untuk kemudian, membuka pintu kedamaian,(Gede Prama:2004). Di dalam kedamaian itulah selalu datang inspirasi...
Jumat, 02 Juli 2010
Empat Lilin
lilinAda 4 lilin yang menyala di dalam sebuah kamar, sedikit demi sedikit lilin tersebut habis meleleh dan suasana terasa begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Aku adalah “Damai“. Namun manusia tak mampu menjagaku : maka lebih baik aku mematikan diriku saja !” Demikianlah sedikit demi sedikit sang Lilin Damai padam.
Aku adalah “Iman“. Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.” Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkan Lilin Iman tersebut.
Dengan sedih giliran ketiga berbicara : Aku adalah “Cinta“. Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala. Manusia tidak lagi memandang dan menganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mecintainya, membenci keluarganya. ” Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin Cinta tersebut.
Tanpa terduga…. ANAK pemilik rumah itu masuk ke dalam kamar untuk mengambil ‘benda-benda’ milik-Nya di sana, dan melihat ketiga lilin telah padam. Karena dia tidak bisa melihat jelas dalam gelap, ia berkata : ” Ekh, apa yang terjadi ? Kalian harus tetap menyala, Aku tidak mau rumah-Ku gelap !”
Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.
Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN. Harapan yang ada dalam hati kita. Dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat seperti anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-Nya !
(Cerita ini mengingatkan aku tentang seorang ANAK yang pernah memungut aku dari kamar-Nya yang (dulu) gelap)
sumber : http://www.ceritainspirasi.net/empat-lilin/
Hidup Seperti Warung Makan
warungCarilah maka kau akan menemukan,
ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu…
Seorang Kakek dan Nenek turun dari sebuah bus antar kota di sebuah terminal. Mereka telah menempuh perjalanan dari perjalanan wisatanya di luar negeri. Setelah turun dari pesawat, Kakek dan Nenek tersebut lalu menumpang bus yang telah mereka naiki ini.
Mereka memang berencana untuk langsung menuju kota dimana anak dan cucunya tinggal. Kakek dan Nenek tersebut ingin membagikan oleh-oleh yang mereka dapat dari liburan panjang di masa tuanya.
Dengan membawa barang bawaannya, mereka lalu berjalan menuju sebuah warung makan untuk mengisi perut yang mulai keroncongan.
Kakek dan Nenek itu duduk bersandar di kursi kosong di warung. “Uuhh, sampai juga akhirnya..” Kakek itu menghela nafas. “Empat jam di dalam bus membuat kaki tuaku ini terasa kaku.”
Warung makan itu lumayan besar, dengan jumlah kursi sekitar 30-an buah. Terlihat para pelayannya hiruk pikuk membersihkan meja-meja. Warung itu memang cukup ramai, sekitar tiga per empat jumlah kursinya telah terisi oleh orang-orang yang menikmati makan siangnya. Kakek dan Nenek itu dengan sabar menunggu pelayan menghampiri untuk menanyakan apa pesanannya.
Setelah lebih dari 20 menit, ternyata tak ada satu pelayan pun yang menghampiri mereka. Para pelayan selalu sibuk dengan pekerjaannya sendiri-sendiri. Kakek itu lalu memberanikan diri untuk memanggil salah satu pelayan restoran itu.
“mBak, aku mau pesan makanan !” serunya. Dan seruannya itu terdengar oleh salah satu pelayan – yang kemudian datang menghampirinya. Mungkin karena kelelahan, pelayan itu langsung duduk di kursi sebelah depan si kakek itu.
Sambil menyeka keringatnya pelayan itu berkata,
“Wah pak, maaf, di sini warung prasmanan, jadi kalau bapak mau pesan, bapak harus menuju ke meja saji dekat kasir itu”
Pelayan itu lalu melanjutkan,
“Silahkan bapak ambil makanan dan minuman yang bapak suka, kemudian langsung saja bayar di kasir.”
“Oooo begitu..” kata sang kakek. Lalu mereka berdua langsung bergegas menuju meja saji dan melakukan apa yang dikatakan oleh pelayan itu.
Setelah mengambil dan membayar makanannya kakek dan nenek itu langsung duduk di kursi yang mereka tempati tadi. Si pelayan juga masih berada di situ sambil mengipas-ngipas kepala dengan lap kecilnya.
Sambil mengunyah makanan, si kakek lalu bercerita.
“Tahu tidak, kalau warung makan ini mengingatkanku akan hidup.”
Sang Kakek melanjutkan.
“Kita bisa mendapatkan apapun yang kita inginkan, asal kita mampu untuk membayarnya. Kita bisa jadi apa saja yang kita mau asal kita mau membelinya dengan harga yang sebanding, kerja keras dan pantang menyerah hanyalah sebagian harga yang harus kita bayar.”
Sambil mengiris daging di piring dengan sendoknya, Kakek itu berkata.
“Setiap orang punya kesempatan yang sama untuk menjadi sukses, tapi sukses tidak akan datang jika kita hanya menunggu seseorang datang kepada kita. Untuk dapat menikmati kesuksesan – kita harus mau berdiri, berjalan, lalu mengambil kesuksesan itu – kemudian membayarnya … yaah.. tepat seperti di warung prasmanan ini.”
Pelayan itu lalu tersenyum dengan hormat kepada Kakek itu, lalu pergi melanjutkan pekerjaannya.
(Diadaptasi dari “More Sower’s Seeds” oleh Brian Cavanaugh)
sumber : http://www.ceritainspirasi.net/hidup-seperti-warung-makan/
Mata Ayah
Sepak BolaCerita ini berawal di sebuah sudut kota. Disana ada seorang remaja, sebut saja namanya Den. Di rumah, Den cuma hidup dengan ayahnya. Kakak-kakak Den sudah menikah dan tidak tinggal di rumahnya lagi. Den adalah seorang siswa kelas 2 SMU. Den juga suka bermain sepak bola. Ia sangat menyukai olah raga itu. Den cukup aktif di dalam klub sepak bola di kotanya. Den mendapat dukungan yang sangat kuat dari ayahnya akan hobinya tersebut.
Den berlatih sepak bola dengan timnya tiga kali seminggu. Sesekali timnya juga mengikuti beberapa kompetisi dan beberapa kali pernah menang. Seperti kali ini, timnya sedang mengikuti sebuah kejuaraan sepak bola yang cukup bergengsi. Pertandingan demi pertandingan dilalui dengan lancar hingga membawa tim tersebut ke babak grand final yang akan diselenggarakan hari sabtu nanti.
Tetapi pada hari Selasa, sebuah berita duka terjadi. Ayah Den meninggal dunia. Dengan menyesal Den meminta ijin pelatihnya bahwa dia tidak bisa datang latihan hari ini. Sang pelatih pun memahami keadaan tersebut. Bahkan sang pelatih juga menyarankan Den untuk beristirahat sejenak. “Jika berkeberatan, kamu tidak perlu memaksakan diri untuk mengikuti pertandingan final besok Sabtu. Tenangkan dirimu dulu, kami akan selalu menunggu kehadiranmu kembali.” Kata pelatih itu.
Pertandingan grand final hari Sabtu pun tiba. Penonton tampak berjubel di tribun lapangan. Kesebelasan Den tampak sangat terdesak oleh tim lawan. Skor saat ini menunjukkan 2-0 untuk tim lawan. Padahal pertandingan sudah berlangsung 20 menit pada babak ke dua.
Tiba-tiba Den menampakkan diri di pinggir lapangan. Tanpa banyak tanya ia langsung ganti baju, memakai sepatu, dan melakukan sedikit pemanasan dengan bola kesayangannya di pinggir lapangan. Pelatih dan rekan-rekan timnya heran dan terkejut melihat hal ini. “Ijinkan saya ikut bertanding pak!” Seru Den pada pelatihnya. Setelah berpikir sejenak, akhirnya pelatih itu mengijinkan Den masuk ke tengah lapangan.
Hal yang mengejutkan terjadi. Entah bagaimana, permainan Den pada malam itu sangat cemerlang. Ia seperti tidak memiliki rasa lelah untuk berlari, merebut, dan menendang bola di menit-menit terakhir itu. Tenaga rekan-rekan satu timnya yang mulai terkuras habis pun menjadi bangkit melihat semangat Den.
Tak diduga, malam itu Den berhasil memasukkan tiga bola ke gawang lawan. Sebuah lompatan tersendiri bagi prestasi Den di timnya selama ini. Sebab selama ini Den jarang memasukkan bola ke gawang lawan, sekalipun beberapa kali pernah ditempatkan pelatih pada posisi striker seperti pada pertandingan malam ini. Akhirnya pertandingan pun selesai. Kesebelasan Den menang dari tim lawan dengan skor 2-3.
“Ada apa kamu, Den? Aku belum pernah melihatmu sehebat ini! Motivasi dan tenagamu malam ini sangat cemerlang!” Seru pelatih dengan bangga.
“Tahukah, pak? bahwa selama ini Ayah sangat mendukung permainan sepak bola saya. Bahkan ia selalu berharap kelak saya bisa menjadi seorang bintang sepak bola.” Kata Den sambil terengah-engah.
“Tahukah pula, Pak. Kalau Ayah saya buta? memang selama ini dia selalu duduk di antara penonton untuk mengikuti setiap pertandingan saya, tetapi seumur hidup dia belum pernah benar-benar melihat saya bertanding!”
Den melanjutkan, “Dan malam ini adalah kali pertama Ayah benar-benar melihat saya bertanding, saya ingin menunjukkan kepada dia, bahwa saya memang pantas untuk dilihat oleh dia.”
Sumber : http://www.ceritainspirasi.net/mata-ayah/
Den berlatih sepak bola dengan timnya tiga kali seminggu. Sesekali timnya juga mengikuti beberapa kompetisi dan beberapa kali pernah menang. Seperti kali ini, timnya sedang mengikuti sebuah kejuaraan sepak bola yang cukup bergengsi. Pertandingan demi pertandingan dilalui dengan lancar hingga membawa tim tersebut ke babak grand final yang akan diselenggarakan hari sabtu nanti.
Tetapi pada hari Selasa, sebuah berita duka terjadi. Ayah Den meninggal dunia. Dengan menyesal Den meminta ijin pelatihnya bahwa dia tidak bisa datang latihan hari ini. Sang pelatih pun memahami keadaan tersebut. Bahkan sang pelatih juga menyarankan Den untuk beristirahat sejenak. “Jika berkeberatan, kamu tidak perlu memaksakan diri untuk mengikuti pertandingan final besok Sabtu. Tenangkan dirimu dulu, kami akan selalu menunggu kehadiranmu kembali.” Kata pelatih itu.
Pertandingan grand final hari Sabtu pun tiba. Penonton tampak berjubel di tribun lapangan. Kesebelasan Den tampak sangat terdesak oleh tim lawan. Skor saat ini menunjukkan 2-0 untuk tim lawan. Padahal pertandingan sudah berlangsung 20 menit pada babak ke dua.
Tiba-tiba Den menampakkan diri di pinggir lapangan. Tanpa banyak tanya ia langsung ganti baju, memakai sepatu, dan melakukan sedikit pemanasan dengan bola kesayangannya di pinggir lapangan. Pelatih dan rekan-rekan timnya heran dan terkejut melihat hal ini. “Ijinkan saya ikut bertanding pak!” Seru Den pada pelatihnya. Setelah berpikir sejenak, akhirnya pelatih itu mengijinkan Den masuk ke tengah lapangan.
Hal yang mengejutkan terjadi. Entah bagaimana, permainan Den pada malam itu sangat cemerlang. Ia seperti tidak memiliki rasa lelah untuk berlari, merebut, dan menendang bola di menit-menit terakhir itu. Tenaga rekan-rekan satu timnya yang mulai terkuras habis pun menjadi bangkit melihat semangat Den.
Tak diduga, malam itu Den berhasil memasukkan tiga bola ke gawang lawan. Sebuah lompatan tersendiri bagi prestasi Den di timnya selama ini. Sebab selama ini Den jarang memasukkan bola ke gawang lawan, sekalipun beberapa kali pernah ditempatkan pelatih pada posisi striker seperti pada pertandingan malam ini. Akhirnya pertandingan pun selesai. Kesebelasan Den menang dari tim lawan dengan skor 2-3.
“Ada apa kamu, Den? Aku belum pernah melihatmu sehebat ini! Motivasi dan tenagamu malam ini sangat cemerlang!” Seru pelatih dengan bangga.
“Tahukah, pak? bahwa selama ini Ayah sangat mendukung permainan sepak bola saya. Bahkan ia selalu berharap kelak saya bisa menjadi seorang bintang sepak bola.” Kata Den sambil terengah-engah.
“Tahukah pula, Pak. Kalau Ayah saya buta? memang selama ini dia selalu duduk di antara penonton untuk mengikuti setiap pertandingan saya, tetapi seumur hidup dia belum pernah benar-benar melihat saya bertanding!”
Den melanjutkan, “Dan malam ini adalah kali pertama Ayah benar-benar melihat saya bertanding, saya ingin menunjukkan kepada dia, bahwa saya memang pantas untuk dilihat oleh dia.”
Sumber : http://www.ceritainspirasi.net/mata-ayah/
Sepatu Raja
Seorang raja berjalan kaki melihat-lihat keadaan ibu kota. Di jalan depan istana, kakinya terluka karena menginjak batu tajam. “Jalan di depan istana ini sangat buruk. Aku harus memperbaikinya,” begitu pikirnya. Maka, Sang Raja segera merumuskan proyek untuk memperbaiki jalan di depan istana itu. Ia ingin jalan itu dilapisi dengan kulit sapi terbaik, agar siapapun yang melewatinya tidak terluka. Persiapan mengumpulkan sapi-sapi di seluruh negeri dilakukan.
Di tengah kesibukan luar biasa itu, seorang pertapa menghadap raja dan berkata, “Wahai Paduka. Mengapa Paduka mengorbankan sekian banyak kulit sapi untuk melapisi jalan tersebut, padahal yang Paduka perlukan hanya dua potong kulit sapi untuk sepatu yang berfungsi melapisi telapak kaki Paduka?”
———
Ah, cerita klasik di atas mengingatkanku betapa seringnya aku menuntut dunia agar berubah sesuai dengan keinginanku, demi kenyamananku dan harapanku. Padahal, dengan sedikit perubahan pada diriku sendiri, aku sebenarnya sudah bisa mengatasi itu semua.
Aku ingat betul, bagaimana dulu aku sering berusaha membuat orang-orang di sekitarku agar mengagumi – atau setidaknya suka dengan aku. Aku berusaha keras untuk itu karena aku yakin semua itu bisa mendatangkan kesuksesan. Tetapi ada sebuah titik nadir yang membuat aku sadar, bahwa aku tidak bisa memaksa setiap orang untuk menyukai aku.
Kenapa aku harus berjuang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak dapat aku rubah?
Bukankah lebih baik menata diri dan komposisi tubuh ini agar selalu tumbuh dinamis – seiring dengan keadaan dan perubahan di sekitarku?
Seperti sulur-sulur tumbuhan rambat yang merayap mengikuti bentuk tembok.. tetapi mampu menghancurkannya.. Seperti lumut yang tumbuh naik turun mengikuti tekstur batu, tetapi sangat berpotensi untuk membuatnya rapuh.. Seperti awan yang selalu bergerak mengikuti angin, tetapi mampu menjadi hujan dan cuaca yang justru memutarbalikkan arah angin itu sendiri.. semoga.. ^^
Sumber : http://www.ceritainspirasi.net/sepatu-raja/
Di tengah kesibukan luar biasa itu, seorang pertapa menghadap raja dan berkata, “Wahai Paduka. Mengapa Paduka mengorbankan sekian banyak kulit sapi untuk melapisi jalan tersebut, padahal yang Paduka perlukan hanya dua potong kulit sapi untuk sepatu yang berfungsi melapisi telapak kaki Paduka?”
———
Ah, cerita klasik di atas mengingatkanku betapa seringnya aku menuntut dunia agar berubah sesuai dengan keinginanku, demi kenyamananku dan harapanku. Padahal, dengan sedikit perubahan pada diriku sendiri, aku sebenarnya sudah bisa mengatasi itu semua.
Aku ingat betul, bagaimana dulu aku sering berusaha membuat orang-orang di sekitarku agar mengagumi – atau setidaknya suka dengan aku. Aku berusaha keras untuk itu karena aku yakin semua itu bisa mendatangkan kesuksesan. Tetapi ada sebuah titik nadir yang membuat aku sadar, bahwa aku tidak bisa memaksa setiap orang untuk menyukai aku.
Kenapa aku harus berjuang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak dapat aku rubah?
Bukankah lebih baik menata diri dan komposisi tubuh ini agar selalu tumbuh dinamis – seiring dengan keadaan dan perubahan di sekitarku?
Seperti sulur-sulur tumbuhan rambat yang merayap mengikuti bentuk tembok.. tetapi mampu menghancurkannya.. Seperti lumut yang tumbuh naik turun mengikuti tekstur batu, tetapi sangat berpotensi untuk membuatnya rapuh.. Seperti awan yang selalu bergerak mengikuti angin, tetapi mampu menjadi hujan dan cuaca yang justru memutarbalikkan arah angin itu sendiri.. semoga.. ^^
Sumber : http://www.ceritainspirasi.net/sepatu-raja/
Kamis, 01 Juli 2010
lagi Jalan-jalan nih di Kota Tua Jakarta with my friends....
seru-seruan bareng mereka...hehe... hanya sekedar untuk melepas kepenatan selama menjalani rutinitas kuliah...huhu
tapi sayang, masih belum puas jalan-jalan di sana...pengin main lagi kapan-kapan ke sana...menjelajah kota Tua Jakarta...
(^^,)
seru-seruan bareng mereka...hehe... hanya sekedar untuk melepas kepenatan selama menjalani rutinitas kuliah...huhu
tapi sayang, masih belum puas jalan-jalan di sana...pengin main lagi kapan-kapan ke sana...menjelajah kota Tua Jakarta...
(^^,)
Becermin Pada Semut
Hey, lihatlah!
Lihat semut-semut itu!
Sejak dulu,mereka selalu mempertahankan budaya nenek moyang mereka mengenai hidup rukun..
Semua itu slalu terlihat jelas saat mereka bergotong royong mengangkut sisa makanan manusia yg brceceran di lantai..
Mereka trlihat menghormati satu sama lain,tergambar jelas saat mereka saling bertemu di jalan kemudian mereka saling tegur sapa,dan itu semua tak jemu-jemu dilakukan berulang kali..
Lalu bila ada sisa makanan yg kira-kira ukurannya lebih besar dari tubuh mereka,maka mereka berkumpul untuk mengangkat beban yang lbh besar itu brsama-sama..
Indahnya bila melihat kelakuan semut-semut yang mungil itu..
Tapi jangan pernah meremehkan semut-semut yg mungil itu,,karna jika mereka bersatu,gajah pun kalah olehnya..
Terdengar klasik memang,tapi jangan sampai dilupakan..
Seharusnya kita sebagai manusia yang diberikan kemuliaan oleh Tuhan,bsa becermin pada perilaku semut-semut itu..untuk meninggalkan keangkuhan,keegoisan,keantipatian,kerakusan,kesombongan, yg sudah lama mengendap dalam jiwa-jiwa manusia zaman globalisasi ini.
(^^!)
BSD, 01 Juli 2010
Langganan:
Postingan (Atom)